Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Saja Calon Pembeli Bank Mutiara yang Lolos?

Kompas.com - 12/06/2014, 13:55 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
 Jika tak molor, Kamis (12/6/2014), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan mengumumkan hasil penilaian atas proposal penawaran yang disampaikan 10 calon pembeli PT Bank Mutiara Tbk (BCIC). Hasil pengumuman itu akan disampaikan LPS kepada para calon pembeli.

Hingga kemarin, LPS belum juga memberikan bocoran siapa gerangan 10 calon pembeli saham BCIC. Samsu Adi Nugroho, Sekretaris LPS, hanya mengatakan, yang akan menjadi calon pemilik Bank Mutiara adalah pihak yang lolos seluruh proses penjualan.

Dari 10 proposal, enam merupakan investor asing, antara lain Jepang, Singapura, Malaysia, dan Hongkong. LPS juga merinci, 10 investor yang menyampaikan proposal terdiri dari tiga institusi bank, enam lembaga keuangan, dan satu konsorsium.

"Sebagai bagian dari keterbukaan informasi dan praktik good corporate governance (GCG), LPS melakukan due diligence kepada calon investor yang lolos pada tahapan penawaran awal pada data room Bank Mutiara," kata Samsu.

Di tengah proses due diligence, muncul desas-desus soal minat Weston International Capital Limited untuk memiliki bank yang dulu bernama Bank Century ini. Beberapa waktu lalu, perusahaan hedge fund asal Mauritius tersebut memang pernah mengaku telah mengirimkan letter of interest untuk membeli Mutiara  (lihat tabloid Kontan edisi Minggu III April 2014).

Cuma, belakangan muncul embel-embel, Weston memiliki mandatory convertible bonds senilai 55 juta dollar AS dari Bank Mutiara. Saat dikonfirmasi, Isabela Cismariu, Investor Relation Weston, tak memberikan jawaban pasti. "Tanggal 12 Juni, semua calon akan diberitahu siapa yang masuk babak final," ujarnya kepada Kontan via surat elektronik, kemarin.

Namun, Samsu membantah soal obligasi 55 juta dollar AS Bank Mutiara yang dimiliki Weston. "Tidak benar, dan tidak pernah diakui oleh manajemen Bank Mutiara dan hanya didasarkan atas putusan pengadilan Mauritius yang tidak dihadiri Bank Mutiara karena tidak pernah dipanggil secara patut," kata dia. (Issa Almawadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com