"Yang bisa saya sampaikan kelihatannya di bulan Mei itu akan kembali positif dan itu satu kondisi yang baik," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo di kantornya, Jumat (13/6/2014).
Menurut Agus, defisit pada neraca perdagangan April 2014 cukup besar dan mengagetkan. Namun demikian, secara umum pada kuartal II 2014 kinerja ekspor masih cukup tertekan, karena permintaan komoditas utama Indonesia seperti kelapa sawit dan batu bara cenderung rendah.
"Di bulan Mei kelihatannya kondisinya sampai dengan terakhir bisa surplus. Tapi secara umum di kuartal II 2014 kita lihat ekspor masih cenderung tertekan karena komoditi-komoditi utama Indonesia seperti kelapa sawit, batubara cukup rendah," ujar dia.
Sekedar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan RI pada bulan April 2014 mengalami defisit sebesar 1,96 miliar dollar AS. Hal ini disebabkan defisit sektor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 1,07 miliar dollar AS dan 0,89 miliar dollar AS.
Nilai ekspor Indonesia pada April 2014 mencapai 14,29 miliar dollar AS, turun 5,92 persen dibandingkan Maret 2014. Pun dibandingkan April 2013 menurun 3,16 persen. Adapun nilai impor Indonesia pada April 2014 mencapai 16,26 miliar atau naik 11,93 persen dibanding Maret 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.