Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontak Senjata di Irak Jadi Alasan Rupiah Melemah

Kompas.com - 18/06/2014, 14:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah secara harian menunjukkan tren pelemahan, hingga hampir menembus level Rp 12.000 per dollar AS. Menurut Bank Indonesia (BI), pelemahan nilai tukar rupiah tersebut terjadi karena pengaruh regional.

"Februari memang sempat Rp 12.000 (per dollar AS). Memang ini agak beda. Untuk saat ini pelemahan terjadi di regional," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara ketika ditemui di Gedung Parlemen, Rabu (18/6/2014).

Tirta menyebut secara regional, setidaknya terdapat dua penyebab pelemahan rupiah, yaitu antisipasi pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) alias pertemuan pimpinan The Fed yang diselenggarakan kemarin dan hari ini.

"Tampaknya data-data yang disajikan The Fed lebih baik, sehingga kemungkinan tapering off bisa selesai lebih cepat dan ada possibility suku bunga AS akan naik lebih cepat," ujar Tirta.

Penyebab kedua adalah tensi kontak senjata di Irak. Situasi ini dikhawatirkan akan menyebabkan kenaikan harga minyak merangkak naik lebih lanjut. Sehingga, nilai tukar pun terkena imbas pelemahan.

"Kemarin kan (harga minyak) 107 dollar AS per barel. Ini dikhawatirkan naik lagi. Tapi sekarang nilai tukar rupiah sudah di bawah Rp 12.000 (per dollar AS)," jelas Tirta.

Tirta mengungkapkan bank sentral tidak melakukan intervensi terhadap nilai tukar. BI pun tidak memiliki target spesifik capaian nilai tukar rupiah.

"Kita tidak punya target rupiah harus di level berapa. Perhatian kami adalah volatilitas, tidak boleh terlalu tajam. Intervensi hanya untuk memperhalus pergerakan nilai tukar agar volatilitas tidak tajam," ungkapnya.

Sekedar informasi, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah pada siang hari ini menyentuh level Rp 11.978 per dollar AS. Sementara itu, pada sehari sebelumnya, Selasa (17/6/2014), rupiah ditutup pada posisi Rp 11.863 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com