"Harusnya, BRI bisa masuk ke nelayan dan petani daripada membangun bank sangat spesifik dengan risiko tinggi dan lining curve mulai dari nol," katanya kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (20/6/2014).
Dia menjelaskan, BRI memiliki jaringan yang luas. Masalah risiko yang dialami pelaku sektor pertanian dan perikanan, menurut dia, harus ada campur tangan pemerintah. "Risiko dikurangi dengan asuransi. Bisa dengan KUR itu bagus," ujarnya.
Menurut Sofyan, nelayan dan petani bukan tidak mempunyai akses ke perbankan. Namun, mereka kesulitan mengurus permodalan lantaran risiko yang dihadapi di luar kontrol mereka, seperti gagal panen akibat cuaca. Dia menilai BRI sudah memiliki pengalaman bagus di kredit mikro.
"Daripada bikin bank baru, mendingan pemerintah memberikan insentif agar risiko dan nelayan itu berkurang," katanya. Sebagai informasi, calon presiden no urut 2, Joko Widodo, menjanjikan akan membentuk bank tani dan bank nelayan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.