Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Membuat Bank Petani dan Nelayan Dinilai Tidak Perlu

Kompas.com - 20/06/2014, 19:51 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Permodalan menjadi instrumen penting untuk menggulirkan roda perekonomian berdikari. Namun, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil menuturkan, tidak perlu dibentuk bank yang amat spesifik, seperti bank tani dan bank nelayan.

"Harusnya, BRI bisa masuk ke nelayan dan petani daripada membangun bank sangat spesifik dengan risiko tinggi dan lining curve mulai dari nol," katanya kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (20/6/2014).

Dia menjelaskan, BRI memiliki jaringan yang luas. Masalah risiko yang dialami pelaku sektor pertanian dan perikanan, menurut dia, harus ada campur tangan pemerintah. "Risiko dikurangi dengan asuransi. Bisa dengan KUR itu bagus," ujarnya.

Menurut Sofyan, nelayan dan petani bukan tidak mempunyai akses ke perbankan. Namun, mereka kesulitan mengurus permodalan lantaran risiko yang dihadapi di luar kontrol mereka, seperti gagal panen akibat cuaca. Dia menilai BRI sudah memiliki pengalaman bagus di kredit mikro.

"Daripada bikin bank baru, mendingan pemerintah memberikan insentif agar risiko dan nelayan itu berkurang," katanya. Sebagai informasi, calon presiden no urut 2, Joko Widodo, menjanjikan akan membentuk bank tani dan bank nelayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com