Dari eksternal, data penjualan rumah serta tingkat keyakinan konsumen AS diumumkan membaik semalam telah mendorong dollar index untuk menguat hingga penutupan dini hari tadi. Harga minyak Brent kembali juga naik cukup tajam 0,34 persen ke 114,46 dollar AS per barrel seiring dengan masih panasnya situasi di Irak.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, malam ini penting untuk ditunggu data revisi PDB triwulan pertama AS tahun ini yang diperkirakan jauh lebih buruk. Angka durable goods orders AS juga diperkirakan lebih rendah dibandingkan periode bulan sebelumnya.
"Walaupun dollar AS berpeluang menguat di pasar Asia pagi ini, data AS yang kembali buruk akan mengembalikan tren pelemahan dollar index," tulis riset Samuel Sekuritas Indonesia.
Harga minyak yang turun tipis cukup membantu penguatan mata uang di Asia hingga sore kemarin. Rupiah menguat tipis walaupun aksi jual di pasar SUN masih intensif. Harga minyak Brent yang kembali naik cukup tinggi semalam berpeluang membawa kembali tekanan pelemahan terhadap rupiah.
Akan tetapi adanya pasokan dollar AS tambahan dari BI diperkirakan mampu mencegah depresiasi tajam rupiah. (BEN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.