Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Koperasi yang Mengalir ke Grup Cipaganti hanya Rp 600 Miliar

Kompas.com - 26/06/2014, 10:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) menemukan kejanggalan dalam aliran dana Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada. Dari dana investor yang masuk dengan nilai total Rp 3,2 triliun, cuma Rp 600 miliar saja dana yang tercatat mengalir ke tiga perusahaan di bawah grup PT Cipaganti Citra Graha Tbk.

Hal ini menimbulkan kecurigaan pihak kepolisian, karena belum terlihat ke mana sisa dana yang besar tersebut mengalir.

Hal itu dikatakan Kepala Humas Polda Jawa Barat Kombes Martinus Sitompul kepada KONTAN saat dihubungi, Rabu (25/6/2014). "Penyidik kami menemukan dana yang mengalir ke tiga perusahaan di Grup Cipaganti cuma Rp 600 miliar, sementara sisanya belum terlihat kemana perginya," ujarnya.

Dari pemeriksaan ini, Polda Jabar memiliki bukti yang kuat bahwa pimpinan Koperasi Cipaganti telah melakukan penggelapan dana investor yang masuk ke kas koperasi. "Karena tidak jelas ke mana mengalir sisa dana yang besar itu, maka kepolisian saja menyimpulkan itu penggelapan," terangnya.

Polda Jabar menduga CEO Cipaganti Citra Graha Andianto Setiabudi dan beberapa pengurus teras atas jajaran Koperasi Cipaganti tidak dapat menjelaskan kemana dana sebesar itu mengalir. Selain itu, Polda Jabar juga menduga telah terjadi penipuan lantaran isi brosur-brosur Koperasi Cipaganti untuk menarik nasabah berbeda isinya dengan kondisi nyata perusahaan.

Dalam brosur tersebut disebutkan kondisi perusahaan sangat baik, sementara pada kenyataanya sudah memburuk. Malahan sampai tahun 2014, Koperasi Cipaganti tetap menghimpun dana dari investor, pada perusahaan sudah jelas-jelas bermasalah dan tidak dapat membayar uang investor seperti dijanjikan. "Inilah yang disebut penimpuan," tambahnya. (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com