"Dalam konteks ini, suatu kecenderungan yang terjadi dari persaingan (pencarian) dana dan (penyaluran) kredit yang terjadi," kata Perry di Gedung DPR, Senin (7/7/2014).
Perry mengungkapkan, kenaikan suku bunga kredit terjadi pada seluruh perbankan. Suku bunga dana, lanjut dia, tergantung pada strategi pendanaan bank. "Umumnya yang naik adalah di suku bunga deposito dan itu terjadi pada BUKU I, II yang bergantung dengan pendanaan seperti ini dalam pencarian dana," jelas Perry.
Kondisi semacam ini diungkapkan Perry terkait dengan sejumlah bank yang masih gencar mengejar target kredit, dan menyebabkan terjadi persaingan dana. Menurut Perry, kredit seharusnya diturunkan lajunya.
"BI dan OJK sepakat hingga akhir tahun kredit 14 sampai 17 persen. Dengan pertumbuhan DPK (Dana Pihak Ketiga) kurang lebih 11 sampai 13 persen, itu kondisi yang kita harapkan. Permasalahannya tidak semua bank ingin mengerem kreditnya, implikasinya ke situ," jelas Perry.
BI mencatat rata-rata suku bunga deposito berjangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan pada Mei 2014 masing-masing 8,17 persen, 8,74 persen, 8,82 persen dan 8,06 persen, meningkat dibandingkan April 2014 yang masing-masing 8,10 persen, 8,35 persen, 8,44 persen dan 7,80 persen.
"Kenaikan suku bunga dana tersebut diiringi oleh peningkatan rata-rata suku bunga kredit yang naik dari 12,60 persen pada April 2014 menjadi 12,75 persen pada Mei 2014," tulis BI dalam keterangan resminya hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.