Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NPL Jadi Masalah Utama Industri Jasa Keuangan di Jawa Tengah

Kompas.com - 11/07/2014, 11:07 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com – Otoritas Jasa Keuangan Regional IV Jawa Tengah dan DIY mencatat beberapa masalah yang marak terkait pengaduan dari masyarakat selama enam bulan terakhir. Dari catatan itu, kredit bermasalah (non performing loan/NPL) perbankan masih menjadi masalah terbesar yang masih sulit diselesaikan.

Ketua OJK Regional IV Y Santoso Wibowo mengatakan, hingga akhir bulan Juni 2014 atau semester I tahun 2014, sudah ada 154 pengaduan dari perseorangan dan lembaga.

“Pengaduan yang paling banyak kami terima soal kredit bermasalah. Ada 75 pengaduan soal kredit bermaslaah dan klaim asuransi sebanyak 16 pengaduan. Dari lembaga perbankan sendiri ada 47 pengaduan,” ujar Santoso, Kamis malam (11/7/2014).

Sementara untuk pengaduan lain, kata dia, tersebar ke dalam berbagai aduan, yakni penipuan investasi sebanyak 13 aduan, masalah kartu kredit 13 aduan, Sistem Informasi Debitur (SID) termasuk permintaan informasi investasi sebanyak 5 aduan. “Untuk lain-lain aduannya cukup banyak, sebanyak 36 aduan sendiri,” tambahnya.

Menurut OJK, banyaknya aduan terkait perbankan adalah cerminan dari masih kurangnya optimalnya sistem dari perbankan. OJK juga menyoroti mengapa justru perbankan yang tertinggi tidak soal aduan investasi relatif sedikit.

“Mungkin sedikitnya aduan terkait investasi barnagkali disebabkan masyarakat tidak mau melapor kepada OJK,” duganya.

Meski begitu, OJK sangat berharap masyarakat bisa terbuka dan tidak pakut pada lembaga pengawas keuangan. Masyarakat diminta untuk tidak khawatir dalam menyampaikan pengaduan atau informasi terkait dugaan kecurangan dari lembaga jasa keuangan yang merugikan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com