Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhasil Kembangkan Koperasi, Banyuwangi Raih Penghargaan dari Presiden

Kompas.com - 18/07/2014, 23:45 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memperoleh penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, karena dinilai berkomitmen mengembangkan koperasi dan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM).

"Banyuwangi, dianggap mampu berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui perkoperasian dan UMKM. Koperasi adalah soko guru perekonomian, dan UMKM adalah sabuk pengaman perekonomian. Kalau dua-duanya dikembangkan, ekonomi rakyat bakal bergeliat," ujar Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Alief Rachman kepada Kompas.com Jumat (18/7/2014).

Di Banyuwangi, lanjut Alief, jumlah koperasi aktif dan sehat mencapai 722 lembaga dari 866 lembaga koperasi yang ada. Sedangkan sisanya yang berjumlah 134 lembaga merupakan koperasi yang tidak aktif.

Di sektor UMKM, terdapat 296 ribu unit UMKM pada 2013, naik dibanding 2012 sebesar 120.000 unit. "Kami melakukan pengembangan dengan dua pendekatan, yaitu finansial dan non-finansial. Pendekatan finansial ini terkait dukungan pembiayaan, baik dengan dana bergulir maupun kita dorong ke perbankan," jelas Alief.

Adapun pendekatan non-finansial, sambung Alief, difokuskan pada peningkatan daya saing dengan pelatihan dan pendampingan. Para koperasi dan UMKM dilatih dan didampingi dalam hal manajemen keuangan, manajemen pemasaran, dan diversifikasi produk.

Selain dari Presiden SBY, Banyuwangi juga menerima penghargaan sebagai Koperasi Berprestasi Nasional Jenis Usaha Konsumen, yang diserahkan Menteri Koperasi dan UKM RI, Syarifuddin Hasan. Koperasi yang berhasil mengantarkan Banyuwangi menerima penghargaan ini adalah KPRI Bina Karya Gambiran.

“KPRI Bina Karya ini dinilai sebagai koperasi terbaik dan memiliki kelebihan yang tidak dimiliki koperasi lain. Di antaranya adminitrasinya yang bagus, volume usaha yang tinggi, serta kredit macetnya relatif kecil,” terang Alief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com