"Jadi ada beberapa temuan bahwa anak direktur utama atau direktur yang jadi pegawai di perusahaan tempat bapaknya menjabat," ujar Dahlan saat acara Halal Bihalal di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2014).
Dahlan menjelaskan, nepotisme dalam tubuh BUMN terjadi karena karena adanya kedekatan antar-direksi perusahaan BUMN, sehingga menurutnya, proses rekrutmennya dipermudah. "Ada yang masuk ketika bapaknya direktur, tetapi ada juga yang dulu bapaknya menjabat di situ atau karena bapaknya dipindahkan kesitu maka anaknya pindah ke situ juga. Pokoknya ada beberapa model, kesalahnnya sama," katanya.
Setelah menceramahi direksi BUMN mengenai nepotisme, Dahlan pun memberikan contoh baik yang diterapkan oleh perusahaan BUMN mengenai masalah rekruitmen yaitu yang dilakukan oleh Bank Mandiri. Menurutnya proses rekrutmen di Bank Mandiri ekstra ketat sehingga tidak diperbolehkan pegawai yang berasal dari satu keluarga untuk bekerja di bank tersebut.
"Di Bank Mandiri memang sangat keras, antara anak dan orang tua, adik dan kakak itu tidak boleh," katanya.
Untuk memperketat dan mencegah nepotisme tersebut, Dahlan mengaku telah mengeluarkan surat edaran untuk jajaran direksi dari perusahaan BUMN. Menurutnya, meskipun nepotisme bukan tindak pidana kriminal, tapi Dahlan mengatakan bahwa nepotisme dapat mengganggu manajemen perusahaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.