Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Mana Ada Pemerintah yang Mau Menjebak Sesama Pemerintah..?”

Kompas.com - 21/08/2014, 14:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, menampik tudingan yang dilontarkan anggota DPR RI Komisi XI dari fraksi PDI Perjuangan, Dolfi OFP, bahwa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sengaja menjebak pemerintahan baru untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

“Sesama pemerintah enggak ada yang menjebak. Sesama pemerintah ingin membawa kebaikan. Enggak ada sedikit pun niat untuk menjebak,” kata Askolani ditemui usai rapat paripurna di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2014).

Faktanya, kata dia, sampai penghujung APBN-Perubahan 2014 pun pemerintahan SBY tetap bertanggunjawab untuk mengamankannya. Dia mengatakan, pemerintah SBY berupaya agar mengakhiri pemerintahan dan membuat transisi kepemimpinan yang bagus dan pas.

Soal tudingan bahwa pemerintah SBY menjebak pemerintah baru, Askolani menjelaskan, hal tersebut tergantung dari cara orang melihat apa yang dilakukan pemerintah saat ini. Namun dia pribadi menilai tudingan tersebut kurang tepat.

“Jadi, dari pandangan kami jauh dari istilah jebak. Semua settingnya adalah seting kondisi aktual yang tentunya ada juga resikonya. Mana ada pemerintah yang mau menjebak sesama pemerintah..?" kata Askolani.

Sebelumnya, anggota DPR RI Komisi XI dari fraksi PDI Perjuangan, Dolfie OFP mempertanyakan ruang fiskal yang luas yang dijanjikan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015, untuk pemerintahan baru.

Masalahnya, kata Dolfie, defisit APBN sudah dipakai semua, dan hanya menyisakan Rp 20 triliun untuk pemerintahan baru. Selain itu, anggaran belanja Kementerian/Lembaga juga sudah seluruhnya dipakai untuk program SBY yang berjumlah 362 program.

Di sisi lain, subsidi energi membengkak menjadi Rp 363,5 triliun, dari total subsidi sebesar Rp 433,5 triliun pada 2015. Jika pemerintahan SBY enggan menaikkan harga BBM, praktis kata dia, tidak ada ruang fiskal tersisa untuk pemerintahan baru. Pemerintahan baru pun dituntut untuk menaikkan harga BBM agar bisa bergerak leluasa.

"Nah kita mau mempertanyakan ruang fiskal yang luas itu di mana? Kalau kita dipaksa menaikkan BBM, dijebak untuk menaikkan BBM, enggak fair donk," kata Dolfie ditemui sebelum rapat paripurna, di Gedung Parlemen, Kamis pagi. (baca: RAPBN 2015 Menjebak Pemerintahan Baru untuk Menaikkan Harga BBM?)
baca juga: Harga BBM Naik, Inikah Warisan SBY?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com