Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hasil Pertemuan Pemegang Obligasi BUMI

Kompas.com - 22/08/2014, 21:43 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akhirnya bisa bernapas lega sementara. Soalnya, obligasi milik anak usahanya, Enercoal Resources Tbk yang seharusnya sudah jatuh tempo 12 Agustus lalu, berhasil direstrukturisasi. 

Menurut manajemen BUMI, Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) didatangi oleh lebih dari kreditur yang disyaratkan untuk kuorum. Hampir seluruh kreditur yang datang, setuju agar perusahaan merestrukturisasi obligasi bernilai 375 miliar dollar AS tersebut agar terhindar dari gagal bayar (default).

Obligasi konversi tanpa jaminan senilai 375 juta dollar AS yang jatuh tempo pada Agustus 2014 selanjutnya akan digantikan dengan Obligasi Konversi dan ditempatkan sederajat (pari passu) dengan utang antara kreditur lainya.

"Dengan demikian, segala kemungkinan gagal bayar (event of default) telah dihilangkan sebagai bagian dari perjanjian tersebut," tulis pernyataan BUMI pada Bursa Efek Indonesia, Jumat (22/8/2014).

Demikian hasil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang digelar di Singapura, hari ini. 

1. Jumlah pokok utang tetap, 374,9 juta dollar AS. 
2. Tanggal jatuh tempo diperpanjang menjadi 7 April 2018. 
3. Ketentuan pembayaran bunga 6 persen per tahun, terhitung 25 Agustus 2014. Kupon utang ini turun dari sebelumnya 9,25 persen. 
4. Periode konversi dimulai dari tanggal 7 September 2015 hingga 23 Maret 2018.
5. Harga konversi: Rp 250. Harga konversi saham ini juga berubah dibanding harga penerbitan awal di tahun 2009 yaitu Rp 3.366,9 per saham. 
6. Jaminan (security) berdasarkan  Perjanjian Antar Kreditur.  
7. BUMI menyatakan komitmen sebagai penjamin (guarantee) segala kewajiban Enercoal. 

"Restrukturisasi Obligasi Konversi ini mencerminkan langkah perseroan dalam rangka mengoptimasi utang, menurunkan beban bunga, dan memperbaiki likuiditas di tengha harga batubara yang menuru dan kondisi usaha di sektor batubara yang menantang," kata Ari Hudaya, Presiden Direktur BUMI dalam keterbukaan informasi pada BEI. 

Manuver BUMI untuk menutup saham tak sampai sini. BUMI berencana menutup sisa utang dengan melakukan transaksi konversi utang menjadi saham (equity swap) dan menerbitkan saham baru dengan HMETD dalma waktu dekat. Perusahaan bilang, aksi ini untuk memperkuat fundamental dan struktur modal perusahaan.

Harga BUMI pada Jumat, Rp 187 per saham, menguat 3,31 persen dari posisi kemarin. (Sanny Cicilia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com