Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CT: Pemerintah Baru Harus Sejahterakan Penyuluh

Kompas.com - 02/09/2014, 14:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menyatakan, kesejehteraan penyuluh pertanian, perikanan, dan kehutanan saat ini belum menjadi perhatian. Oleh karenanya, kata CT, ini harus jadi pekerjaan rumah alias PR pemerintah.

"Kesejahteraan penyuluh belum jadi perhatian. Ini jadi PR pemerintah, tapi jabatan saya tinggal 1,5 bulan lagi. Jadi pemerintah baru harus memperhatikan nasib penyuluh," kata CT dalam acara Pembukaan Rakor Badan Koordinasi Nasional (Bakornas) Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Selasa (2/9/2014).

Menurut CT, penyuluh sangat dibutuhkan untuk memberikan pengajaran secara langsung bagi petani maupun nelayan agar mereka memperoleh kesejahteraan. Seorang penyuluh, ujar dia, bukan hanya mengajari, namun harus mendampingi para petani dan nelayan agar produktivitas dapat meningkat.

"Para penyuluh pun kesejahteraannya belum memadai. Padahal dia harus membuat petani sejahtera, tapi kesejahteraannya dia juga belum baik. Ini tidak hanya PR pemerintahan saat ini tapi juga pemerintahan ke depan dan ke depannya lagi," ungkap CT.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo menyebutkan penyuluh perikanan hanya berjumlah 12.113 orang atau 15,76 persen dari total jumlah penyuluh di Indonesia yang mencapai 76.877 orang. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan penyuluh pertanian yang mencapai 56.335 orang atau 73,38 persen.

"Padahal Indonesia sebagai negara maritim memiliki nilai potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar bila dibanding sektor pertanian yang mencapai Rp 3.000 triliun per tahun," jelas Sharif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com