Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Usulkan Harga BBM Naik Sekaligus

Kompas.com - 10/09/2014, 15:04 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Apindo, Sofjan Wanandi, menolak usulan kenaikan harga BBM secara bertahap. Menurutnya, saat ini sudah bukan saatnya menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan cara bertahap.

"Kita usulkan sekaligus saja, soalnya ribut terus, ya udah sekali ribut saja. Demo saja, sekali demo selesai. (Kenaikan harga bertahap) sudah tidak baik. Sekali itu memang kita terjadi inflasi, sudah itu normal lagi tiga sampai enam bulan setelahnya. Kalau kita naikkan Rp3.000, inflasinya 3 persen lah," ujar Sofjan di Jakarta, Rabu (10/9/2014).

Namun, Sofjan juga tidak menghendaki kenaikan harga yang terlalu besar. Menurutnya, jika dipaksakan naik hingga Rp5.000 hingga Rp7.000 terlalu tinggi.

Selama ini, pengusaha merupakan salah satu garda terdepan yang menolak kenaikan harga BBM lantaran akan berpengaruh pada proses produksi. Namun, Sofjan juga mengungkapkan bahwa saat ini situasi sudah berubah.

"Pemerintah kita betul-betul tersandera. Segala kemungkinan kita lakukan tapi tidak pernah ada keberanian untuk meningkatkan. Padahal, situasi makin gawat. Karena sama sekali tidak ada uang itu. Maka itu kita melihat juga apapun, kita pengusaha juga meresahkan, kita masih tidak kompetitif," ujarnya.

Menurut Sofjan, keraguan pemerintah menyebabkan biaya tinggi bagi para pengusaha. Terutama, dari segi biaya logistik. Karena itu, pengusaha merelakan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi.

Sekali adanya perubahan harga, setelah itu pengusaha bisa kembali bekerja dengan baik. Sofjan mengimbuhkan, pengusaha masih bisa menerima kenaikan harga bahan bakar sebesar Rp3.000 atau harganya menjadi Rp 9.500.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com