Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMD Dinilai Belum Siap Hadapi MEA

Kompas.com - 16/09/2014, 15:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk meningkatkan perannya guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 mendatang. Ini lantaran badan usaha yang bergerak di daerah-daerah tersebut belum sepenuhnya siap menghadapi MEA.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengungkapkan, pemerintah daerah sebagai pemegang saham dan pengelola perusahaan daerah belum menyiapkan kerangka regulasi, kebijakan maupun program-program terkait persiapan menghadapi MEA. Padahal, BUMD memiliki peran yang penting di daerah.

"Peranan daerah penting, adalah BUMD yang memutar, sehingga tidak mudah di intervensi. Orientasi daerah sangat kuat," kata Sapta dalam diskusi "BUMD Penggerak Ekonomi dan Daya Saing Daerah di Era Global," Selasa (16/9/2014).

Sapta menyatakan, ada baiknya daerah memiliki strategi khusus dalam menghadapi MEA 2015. Salah satu strateginya adalah dengan meningkatkan daya saing produk unggulan daerah dan mendorong ekspansi promosi produk unggulan, baik barang maupun jasa eksportir lokal.

"Ini agar lebih berkembang di pasar bebas Asean. Di samping juga mendorong investasi di daerah melalui penyederhanaan prosedur, mempersingkat waktu, transparansi proses perizinan usaha dan menciptakan iklim investasi yang kondusif," ujar Sapta.

Adapun BUMD diharapkan berperan sebagai korporasi mandiri, profesional dan memiliki kemampuan daya saing. Oleh karena itu, pemerintah daerah tidak boleh lagi melakukan intervensi bisnis terhadap perusahaan daerah.

Di samping itu, peran kemampuan sumber daya manusia (SDM) juga penting. Sapta menjelaskan, BUMD harus menempatkan orang-orang profesional dan memiliki skill alias keterampilan serta kompetensi sesuai bidang usaha BUMD yang digarap.

"BUMD motor penggerak bagian penting bisnis daerah. Untuk ke depan, manajemen penting bagaimana mengolah itu, bukan hanya sekedar di konotasi rugi," jelas Sapta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com