Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Usulkan "Cost Recovery" 17,8 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 22/09/2014, 14:42 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah mengusulkan biaya operasi minyak dan gas bumi yang ditagihkan kepada negara (cost recovery) dalam Rancangan APBN 2015 sebesar 17,8 miliar dollar AS.  Angkat ini lebih besar dibandingkan dalam Nota Keuangan yang dibacakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 15 Agustus 2015 lalu, yang mencapai 16,5 miliar dollar AS.

"Diusulkan untuk cost recovery 17,8 miliar dollar AS," kata Plt SKK Migas Johanes Widjonarki, di Jakarta, Senin (22/9/2014).

Widjonarko menjelaskan, target produksi atau lifting minyak RAPBN 2015 yang mencapai 900 MBOPD harus diperoleh dari upaya mitigasi baru. Misalnya, dengan melakukan percepatan produksi minyak baru,

"Yang diperkirakan bisa on stream seharusnya kuartal i/2016, dipercepat kuartal iv/2015," lanjut dia.

Dengan demikian, konsekuensinya akan berkaitan dengan biaya operasi dalam kontrak, di mana biaya operasi dibayarkan lebih dulu ke KKK.

Widjonarko memaparkan, ada tiga unsur penentuan cost recovery, yakni unrecovered cost, current year cost, serta depreciation cost.

"Atas dasar itu maka ada biaya yang lebih tinggi dari yang disampaikan dalam Nota tersebut," kata dia.

Sebagai informasi, cost recovery dalam APBN Perubahan 2014 sebesar 15 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com