Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Embargo untuk Rusia, Momentum untuk Indonesia

Kompas.com - 22/09/2014, 16:16 WIB
Marcellus Hernowo

Penulis


SAINT PETERSBURG, KOMPAS.com
 — Embargo dagang dari Amerika dan Uni Eropa terhadap Rusia tidak menyurutkan perdagangan di Saint Petersburg, Rusia.

Embargo itu juga menjadi kesempatan emas bagi Indonesia dan Rusia untuk meningkatkan kerja sama, terutama di bidang ekonomi.

"Embargo itu tidak menyurutkan perdagangan di Saint Petersburg. Dalam satu bulan terakhir, kami bahkan menerima delegasi dari sejumlah negara, seperti Jerman dan Swiss. Bahkan, kami juga telah mengadakan pertemuan dengan perwakilan dagang Amerika," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri Saint Petersburg Vladimir Katenev. Hal ini disampaikan Vladimir saat membuka seminar Indonesia Update di Saint Petersburg, Senin (22/9/2014).

Hadir sebagai pembicara dalam acara yang dilakukan atas kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ini, Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarus Djauhari Oratmangun, Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Musdah Mulia, serta Usman Kansong dari Media Indonesia.

Pada Agustus lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin melarang impor produk pertanian Amerika Serikat dan Eropa ke negaranya. Ini merupakan jawaban sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa yang melarang ekspor barang material dan pertahanan ke negeri tersebut.

Katenev menuturkan, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Rusia. Banyak komoditas Indonesia yang dapat diekspor ke Rusia, dan demikian pula sebaliknya.

"Volume perdagangan Indonesia-Rusia pada saat ini mencapai 100 juta dollar AS. Kami di Saint Petersburg membeli dua sampai tiga kali lipat lebih banyak dari Indonesia dibandingkan jumlah yang dibeli Indonesia dari kami," tutur Katenev.

Direktur Jenderal Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Freddy Tulung menuturkan, delegasinya tidak membawa misi dagang. Namun, tujuan kehadiran Freddy Tulung dan rombongannya adalah untuk lebih mendekatkan para pemangku kepentingan lain dari Indonesia, khususnya kalangan media dan akademisi, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hubungan kedua negara, termasuk di bidang perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com