Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Indonesia Yakin Tak Miskin di Hari Tua, Namun Ogah Investasi

Kompas.com - 26/09/2014, 07:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia menunjukkan optimisme semu akan kondisi keuangan mereka di hari tua. Hal ini terlihat dari hasil studi Manulife Investor Sentiment Index yang dipublikasikan hari ini, Jumat (25/9/2014).

Lebih dari tiga perempat investor sangat optimis dapat mempertahankan gaya hidup mereka saat ini pada masa pensiun kelak. Bahkan, hampir seluruh investor atau 97 persen yakin akan memiliki penghasilan pasca-pensiun dari berbagai sumber yang bernilai setara dengan 84 persen penghasilan mereka saat ini.

Sayangnya, optimisme ini tidak didukung aksi nyata. Hanya 43 persen masyarakat sudah menyiapkan masa pensiunnya dan 34 persen uang mereka disimpan dalam bentuk tabungan dan deposito bank yang memberikan imbal hasil relatif kecil. Masyarakat sepertinya terlalu mengandalkan sumber-sumber pendanaan yang tak pasti untuk membiayai hidup mereka di hari tua.

"Ada kekhawatiran bahwa ekspektasi mereka tidak sesuai dengan yang diharapkan, terlebih lagi hanya sedikit investor yang mengikuti program pensiun yang diwajibkan pemerintah atau yang berupaya untuk memperkecil kesenjangan tersebut dengan membeli program pensiun dari institusi swasta," kata Chief of Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Nur Hasan Kurniawan dalam keterangan resmi, Kamis (25/9/2014).

Hanya 22 persen investor mengikuti program pensiun yang diwajibkan pemerintah. Angka tersebut merupakan yang terendah di Asia, jauh lebih rendah daripada angka rata-rata di Asia sebesar 67 persen.

"Sayangnya, masyarakat Indonesia juga tidak tertarik untuk membeli program pensiun tambahan sebagai alternatif. Hanya 15 persen orang Indonesia memiliki program pensiun dari institusi swasta untuk memenuhi target dana pensiun," tulis laporan tersebut.

Manulife Investor Sentiment Index (MISI) di Asia adalah survei eksklusif yang dilakukan Manulife setiap kuartal untuk mengukur dan melacak pandangan investor di 8 negara perihal perilaku mereka terhadap kelas aset utama dan hal-hal lain yang terkait dengan itu.

MISI didasarkan pada 500 wawancara online di setiap negara yaitu Hong Kong, China, Taiwan, Jepang, dan Singapura. Di Malaysia, Filipina dan Indonesia, survei ini dilakukan secara tatap muka langsung.  Responden adalah investor kelas menengah hingga papan atas, berusia 25 tahun ke atas yang menjadi pengambil keputusan utama dalam hal-hal keuangan di rumah tangga dan saat ini sudah memiliki produk investasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com