Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Perkasa, Harga Minyak Dunia Turun

Kompas.com - 26/09/2014, 07:49 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia tetap lemah diperdagangan yang fluktuatif pada Kamis (25/9/2014) waktu setempat (Jumat pagi WIB), terpukul dollar AS yang menguat dan kenaikan produksi di Libya.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun 27 sen menjadi ditutup pada 92,53 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November berayun tajam sebelum berakhir lima sen lebih tinggi pada 97,00 dollar AS per barel.

"Pasokan minyak mentah yang melimpah terus membebani sentimen pasar," kata Myrto Sokou, seorang analis senior perusahaan pialang Sucden. "Selain itu, dollar AS yang kuat menambah tekanan lebih lanjut pada pasar."

Meningkatnya greenback membuat minyak yang dihargakan dalam dollar AS lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah, sehingga mengurangi permintaan.

Sementara itu pulihnya ekspor Libya telah meambah kelebihan pasokan di pasar. Minyak mentah Libya sangat dihargai oleh para penyuling di Eropa sebagai alternatif untuk Brent.

"Pendorong dominan ... tetap pasokan yang cukup tinggi dikombinasikan dengan melemahnya permintaan global dan nilai dolar yang terus menguat," kata Dorian Lucas, analis di perusahaan konsultan Inenco yang berbasis di Inggris.

Euro jatuh pada Kamis ke posisi terendah hampir dua tahun di 1,2697 dollar AS, karena kekhawatiran baru atas kesehatan ekonomi zona euro yang tersendat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com