Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Terjun Bebas, Saham BWPT Kena Suspen

Kompas.com - 29/09/2014, 11:40 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan perdagangan PT BW Plantation Tbk (BWPT). Hal ini dilakukan lantaran adanya penurunan signifikan secara kumulatif atas harga saham emiten perkebunan ini.

Irvan Susandy, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI mengatakan, harga saham BWPT anjlok hingga 51,83 persen atau Rp 495 mulai dari perdagangan 16 September 2014 hingga 26 September 2014.

Pada penutupan perdagangan 16 September 2014, saham BWPT ada di level Rp 955 per saham. Namun, pada 26 September 2014, saham BWPT ditutup diharga Rp 460 per saham.

"Penghentian sementara perdagangan saham BWPT dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai," ujar Irvan dalam pernyataan resminya.

Adapun, tujuan dari suspensi ini adalah memberikan waktu memadai bagi para pelaku pasar sebelum melakukan keputusan investasi di saham BWPT.

Seperti diketahui, BWPT berencana menggelar rights issue sebanyak 27,02 miliar saham. Harga eksekusi ditentukan jauh berada di bawah harga pasar ketika pengumuman dilakukan. Sebagai gambaran, harga eksekusi rights berkisar Rp 390-411 per saham.

Sementara, prospektus dikeluarkan pada 24 September 2014. Ketika itu, harga saham BWPT ditutup di level Rp 720 per saham. Sejak itu, harga saham BWPT terus rontok.

BEI pun tengah meminta penjelasan manajemen BWPT mengenai alasan penentuan harga rights issue. (Amailia Putri Hasniawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com