Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergerak Fluktuatif, IHSG Berhasil Ditutup Menguat di 5.142,01

Kompas.com - 29/09/2014, 16:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak berfluktuasi pada perdagangan hari ini, Senin (29/9/2014). Meski indeks berakhir menguat, namun sepanjang hari ini, IHSG cukup terbebani oleh aksi jual.

Para investor masih merespon negatif pengesahan UU Pilkada tidak langsung yang pada akhir pekan lalu disahkan oleh DPR. Bahkan karena itu, investor asing mencatatkan nett sell. Namun demikian, sentimen dari eksternal sedikit banyak mampu memberi tenaga bagi IHSG.

Pada pukul 16.00, IHSG ditutup menguat sebesar 9,44 poin atau 0,18 persen di posisi 5.142,01. Volume perdagangan mencapai 5,55 miliar lot saham senilai Rp 4,63 triliun. Sebanyak 121 saham diperdagangkan menguat, 181 saham melemah dan 76 saham stagnan.

Saham-saham yang memberikan turnover positif terbesar bagi pemegang saham adalah TLKM (Rp 2.910), BBCA (Rp 13.075), BBNI (Rp 5.600), LPPF (Rp 17.025), dan MLPL (Rp 1.045). Adapun, saham-saham yang memberi turnover negatif terbesar adalah SSMS (Rp 1.310), WIKA (Rp 2.605), LPKR (Rp 960), WSKT (Rp 830) dan INTP (Rp 21.850).

Sementara itu, ada lima sektor saham yang melemah, yakni agribisnis (-0,84 persen), pertambangan (-0,37 persen), industri dasar (-0,29 persen), properti (-1,18 persen), dan perdagangan (-0,1 persen).

Di sisi lain, sektor saham yang menguat adalah aneka industri (0,47 persen), konsumer (0,15 persen), infrastruktur (0,59 persen), keuangan (0,76 persen), dan manufaktur (0,11 persen). Indeks LQ45 yang berisi saham-saham bluechip pada sore hari ini juga menguat sebesar 0,49 persen. Demikian juga dengan indeks KOMPAS100 yang ditutup naik 0,35 persen.

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik bergerak beragam pada sore hari ini, di mana bursa Hong Kong tumbang lantaran aksi protes yang dilakukan oleh para aktivis pro demokrasi.

Indeks Nikkei225 ditutup menguat 0,5 persen menjadi 16.310,64. Sementara itu, indeks Hang Seng ditutup turun 1,9 persen menjadi 23.229,21.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com