Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parlemen Dikuasai KMP, Investor Khawatirkan Kondisi Politik

Kompas.com - 02/10/2014, 12:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dikuasainya kursi pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI oleh partai Koalisi Merah Putih (KMP) ditengarai menjadi faktor pendorong terbenamnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal sesi perdagangan Kamis.

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menuturkan, pada dasarnya investor cenderung tidak suka adanya konflik. Terpilihnya lima politisi dari KMP selaku pemimpin DPR RI ditakutkan berpotensi menyebabkan ketidakpastian dari kebijakan yang diambil pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Ada kekhawatiran politik ini tidak smooth," kata dia dihubungi Kompas.com, Kamis (2/10/2014).

Kondisi domestik ini, kata Lana, yang membuat pasar menjadi khawatir, di samping ada pengaruh dari global. Terlihat bursa Amerika Serikat dan Uni Eropa juga drop. Bursa se-Asia pun juga ikut-ikutan anjlok.

"Semalam tidak ada hiruk-pikuk DPR pun IHSG kita juga akan turun. Tapi ada memang tambahan dari dalam negeri," kata Lana.

Lebih lanjut dia bilang, faktor dalam negeri memperburuk kondisi pasar yang berpeluang turun akibat faktor global, utamanya dari Uni Eropa. "Kalau di global ada perbaikan, IHSG akan terkoreksi, tapi akan lebih baik lagi jika ada kepastian dari domestik. Hari ini memang kombinasi yang cukup baik dari dalam dan luar," tukas Lana.

Sebagai informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terjerembab di bawah level 5.100 pada awal perdagangan Kamis (2/10/2014) pagi. IHSG dibuka turun 33,8 poin ke posisi 5.107,11. Hingga sekitar pukul 09.15 wib, indeks terus melorot hingga 53,61 poin atau sebesar 1,04 persen menjadi 5.087,3.

Analis menyebut, investor khawatir akan adanya disharmoni antara presiden dan DPR seiring dengan dikuasainya seluruh kursi pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) oleh Koalisi Merah Putih (KMP).

Kelima pimpinan DPR itu adalah: Ketua DPR dari Fraksi Golkar Setya Novianto, dan empat wakil ketua, yaitu Fadli Zon dari Fraksi Gerindra, Agus Hermanto dari Fraksi Demokrat, Fahri Hamzah dari Fraksi PKS, serta Taufik Kurniawan dari Fraksi PAN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com