Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMK Kabupaten Semarang Diusulkan Naik Menjadi Rp 1.397.500

Kompas.com - 02/10/2014, 14:22 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Upah minimum kabupaten (UMK) Kabupaten Semarang tahun 2015 diusulkan naik 15,6 persen dari UMK 2014 menjadi Rp 1.397.500. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Soemardjito mengatakan, usulan UMK 2015 tersebut telah disampaikan ke Gubernur Jawa Tengah pada 29 September 2014 lalu.

"Pengalaman di tahun-tahun sebelumnya tidak ada perubahan di penetapannya. Semoga nanti untuk penetapan UMK 2015 besarannya sama dengan yang kita usulkan,” kata Soemardjito, Kamis (2/10/2014).

Menurut Soemardjito, usulan UMK 2015 tersebut telah melalui tahapan pembahasan di forum Dewan Pengupahan, yang terdiri unsur pemerintah, akademisi, buruh dan pengusaha. Angka tersebut merupakan kompromi kedua belah pihak, setelah melalui pembicaraan yang relatif lancar.

"Awalnya buruh mengusulkan angka sekitar Rp 1,4 juta, sedangkan pengusaha mengajukan sekitar Rp 1.395.000. Akhirnya keduabelah pihak menyepakati jalan tengah, angka Rp 1.397.500 untuk dibawa ke Gubernur Jateng,” jelasnya.

Sementara itu Kabid Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Suharnoto menambahkan, usulan UMK tersebut telah memerhatikan kebutuhan hidup layak (KHL) secara umum masyarakat Kabupaten Semarang. Perhitungan KHL didapat dari hasil survei bulanan terhadap 60 item harga kebutuhan pokok dan barang di lima pasar besar yang ada.

“Ketentuannya hanya tiga pasar, namun kami menyepakati melakukan survei di lima pasar, yakni Pasar Bandarjo, Karangjati, Sumowono, Kembangsari, dan Pasar Projo Ambarawa,” terangnya.

Dari perhitungan KHL hingga bulan September lalu, ditambah perhitungan regresi atau kecenderungan hingga Desember 2014, diketahui KHL masyarakat Kabupaten Semarang tahun ini senilai Rp 1.381603. Dengan memerhatikan faktor inflasi maupun prediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2015, akhirnya didapat besaran usulan UMK 2015.

“Angkanya lebih besar dibanding UMK 2014 karena harga kebutuhan dan barang juga mengalami kenaikan. Naiknya biaya transportasi seiring kenaikan harga BBM, harga beras, biaya kos, dan daging cukup memberi pengaruh besar di kenaikan KHL,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com