Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Dunia, Wall Street Anjlok 272 Poin

Kompas.com - 08/10/2014, 07:53 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street berakhir turun tajam pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia. Pasar juga mendapat sentimen negatif dari Jerman yang mencatat data ekonomi mengecewakan untuk hari kedua berturut-turut.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup jatuh 272,52 poin (1,60 persen) pada 16.719,39.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 29,72 poin (1,51 persen) menjadi 1.935,10, serta indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 69,60 poin (1,56 persen) ke posisi 4.385,20.

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan global 2014 menjadi 3,3 persen, turun 0,1 persentase poin dari perkiraan pada Juli dan memperingatkan stagnasi di negara-negara maju.

Kementerian Ekonomi Jerman melaporkan bahwa produksi industri di ekonomi terbesar Eropa itu merosot 4,0 persen pada Agustus. Laporan itu muncul sehari setelah kantor statistik Destatis mengatakan bahwa pesanan pabrik Jerman telah merosot 5,7 persen pada Agustus.

Kekhawatiran investor lainnya termasuk tanda-tanda kemajuan dalam kampanye jihad di Suriah, rencana Federal Reserve AS untuk mengurangi stimulusnya, dan awal tidak resmi musim laporan laba perusahaan-perusahaan kuartal ketiga pada Rabu setelah pelemahan di Eropa.

"Beberapa orang khawatir tentang situasi geopolitik. Beberapa orang khawatir tentang The Fed. Beberapa orang khawatir tentang Eropa. Dan semua hal-hal itu datang ke depan sekarang," kata Brent Schutte, dari BMO Global Asset Management.

Saham Amazon turun 1,6 persen karena pejabat Uni Eropa mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah pengecer daring (online) itu secara tidak adil diuntung dari kesepakatan pajak di Luxembourg.

General Motors tergelincir 5,9 persen menyusul laporan Morgan Stanley berjudul "kami tidak sedang menunggu GM untuk memperingatkan" yang mengatakan proyeksi pertumbuhan produsen mobil itu tidak realistis.

Morgan Stanley mengatakan, pendapatan GM akan mengalami tekanan di Rusia dan Amerika Latin, serta efek valuta asing yang tidak menguntungkan.

Agco, yang memproduksi alat-alat pertanian, anjlok 10,6 persen setelah memangkas perkiraan pendapatannya karena penjualannya mengecewakan. Deere, pembuat peralatan pertanian lainnya, kehilangan 3,4 persen.

SodaStream, yang memprodusen peralatan rumah untuk membuat soda, tenggelam 21,9 persen karena perusahaan memproyeksikan pendapatan kuartal ketiga hanya 125 juta dollar AS, jauh di bawah 154,1 juta dollar AS yang diperkirakan oleh para analis.

Harga obligasi naik tajam. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS merosot menjadi 2,35 persen dari 2,42 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,06 persen dari 3,13 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com