Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritel Terpukul Rupiah, Target Rp 175 Triliun Terancam Meleset

Kompas.com - 15/10/2014, 15:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelemahan nilai tukar rupiah terus berlanjut seiring dengan menguatnya dollar Amerika Serikat dan melemahnya mata uang zona euro. Hingga hari ini nilai tukar mata uang Garuda masih enggan beranjak dari kisaran Rp 12.000 per dollar AS.

Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Satria Hamid menilai, pelemahan nilai tukar ini sangat memukul pertumbuhan industri ritel, setelah pada tahun lalu dihantam harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, dilanjut kenaikan tarif listrik, dan kenaikan harga gas non subsidi.

"Kemudian, pelemahan nilai rupiah juga memukul kita di hilirnya. Karena apa? Kurs ini juga memukul di hulunya kan. Di pabrikannya harga terkoreksi. Sehingga di hilir juga terkoreksi," kata dia, di Jakarta, Kamis (14/10/2014).

Oleh karena itu, target pertumbuhan ritel tahun ini yang sebesar 15 persen atau kisaran Rp 175 triliun berpeluang meleset. Satria menaksir, pertumbuhan ritel tahun ini hanya mampu tumbuh 10 persen, atau mencapai Rp 168 triliun.

Dia berharap, pelantikan presiden terpilih Joko Widodo, pada 20 Oktober 2014 mendatang, dan setelah itu disusun dengan pelantikan kabinet, dapat meredam pelemahan nilai tukar rupiah. "Terutama terpilihnya menteri-menteri di bidang ekonomi," tandas Satria.

Sementara itu, jika pelemahan rupiah bertahan hingga kuartal kedua tahun depan, Satria pun memastikan target pertumbuhan ritel tahun 2015 bakal meleset. Aprindo, secara konvensional, menargetkan pertumbuhan ritel tahun depan antara 10 persen hingga 15 persen.

"Cuma, kalau di angka 8 persen saja itu nanti sudah bagus," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com