"Tugas besar bahwa pertumbuhan ekonomi perlu kapasitas listrik yang besar pula. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari rentang 5-6 persen menjadi 7 persen perlu peningkatan kapasitas (pasokan) listrik yang sangat besar," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman di Jakarta, Rabu (22/10/2014).
Dia menjelaskan, untuk memenuhi target 7 persen, Jokowi harus bekerja keras karena untuk memasok listrik saat ini saja dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen PLN dinilai belum mampu memenuhinya. Alhasil masih banyak daerah-daerah di Indonesia tidak teraliri listrik.
Cara menambah kapasitas listrik, kata Jarman, tidak bisa hanya mengandalkan bahan bakar minyak (BBM) dan batu bara karena keterbatasan sumberdaya alam. Oleh karena menurut dia, pengembangan energi baru dan terbarukan merupakan hal yang wajib dilakukan pemerintah.
"Backbone-nya sumber listrik batu bara. Namun di atasnya perlu energi yang ramah lingkungan seperti gas," kata Jarman.
baca juga: "Listrik Murah Indonesia Hasil Utang, Masyarakatnya Sombong Enggak Ketolongan"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.