Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelas Menengah di China Hamburkan Miliaran Dollar AS untuk Hewan Kesayangan

Kompas.com - 24/10/2014, 13:37 WIB
Estu Suryowati

Penulis


HONG KONG, KOMPAS.com – Orang kaya di China saat ini lebih memilih meluangkan waktu bersama hewan peliharaan ketimbang dengan anak-anak. Bahkan, mereka rela menggelontorkan uang miliaran untuk mendandani peliharaannya itu.

China merupakan satu negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia, di mana pasangan kelas menengahnya lebih bahagia ketika bisa mendandani hewan kesayangan. Yu (36) dan suaminya misalnya, adalah rumah tangga pasangan muda dengan empat ekor kucing dan dua ekor anjing.

Setiap bulan, mereka harus mengeluarkan biaya 600 dollar AS atau sekitar Rp 7,2 juta untuk membeli makanan piaraannya, jasa memandikan, dan kebersihan. Mereka juga secara rutin memeriksakan kesehatan kucing dan anjingnya dengan biaya 245 dollar AS per hewan atau sekitar Rp 2,9 juta. Dia juga mengajak piaraannya berendam di air panas Jepang, dan memberi baju hangat tatkala musim dingin.

“Saya mengajak anjing dan kucing saya ke salon untuk perawatan kecantikan di musim panas. Mereka bersantai di pemandian pendinginan, dan kadang-kadang ikut menikmati masker lumpur spa,” kata Yu, dikutip CNNMoney, Jumat (24/10/2014).

Yu dan suaminya tak sendirian. Saat ini ada 7 persen dari rumah tangga China yang memiliki anjing, dan 2 persen yang memiliki kucing. Kondisi ini menjadikan industri perawatan hewan bak jamur di musim penghujan.

Berdasarkan ramalan riset Euromonitor, nilai industri perawatan hewan peliharaan meningkat sebesar 43 persen, menjadi 13,5 miliar yuan atau setara 2,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 26,4 triliun) selama kurun waktu lima tahun ke depan.

Pertumbuhan industri tersebut bahkan tak hanya didorong kuantitas pengguna jasa. Secara kualitas, diperkirakan makin banyak brand kenamaan yang bakal menyasar China. Perusahaan seperti Nestle yang memiliki merek Purina, memperkenalkan penawaran baru atau memindahkan produksi ke China. Layanan perawatan khusus untuk hewan peliharaan juga makin beragam seperti akupuntur, obat herbal China, pewarna bulu dan perms untuk membuat anjing terlihat seperti panda.

Selain itu juga ada menikur cantik dan kelas yoga untuk anjing yang disebut Doga. Salah satu salon di Hong Kong bahkan menawarkan pijat gaya China dan teknik mengatur tulang agar anjing tak terkenal arthritis dan nyeri sendi pinggul, dengan tarif 20 dollar AS selama 15 menit.

Tak ketinggalan perusahaan jasa keuangan juga mulai merambah bisnis hewan peliharaan. Mereka menawarkan polis asuransi hewan peliharaan dengan biaya 550 dollar AS per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com