Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kepo", Wartawan Ini Kaget Ditanya Balik Menteri Susi Pudjiastuti

Kompas.com - 28/10/2014, 16:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusi, Selasa (28/10/2014) siang ini, menyambangi kantor Kementerian Koordinator Perekonomian guna mengikuti rapat koordinasi dua kementerian.

Susi datang tepat pukul 15.00 WIB. Begitu memasuki lobi kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, ia langsung dikerubungi oleh wartawan yang ingin mencari tahu informasi tentang program yang akan menjadi andalan KKP dalam lima tahun ke depan dan pertanyaan soal hal-hal lain.

Namun, yang terjadi, Susi balik bertanya kepada seorang wartawan tentang arti Sumpah Pemuda. "What's the meaning of Sumpah Pemuda? You answer and then I'll answer," kata Susi dalam bahasa Inggris dengan fasih.

Kemudian, wartawan itu pun menjawab Susi. Menurut si wartawan, Sumpah Pemuda merupakan salah satu seremonial di mana kita harus menyatukan persepsi karena Sumpah Pemuda tidak didapat dari satu hal yang mudah, menyatukan bangsa yang beragam.

Susi pun kemudian menepati perkataannya. Dia menjelaskan makna Sumpah Pemuda menurut bos Susi Air itu. "Benar, tapi kurang mantap," komentar Susi mendengar jawaban si wartawan.

"Sumpah Pemuda ya jelas harus menyatukan bangsa. Kita pemuda-pemudanya, yang tua juga harus punya semangat muda," kata Susi.

Dengan begitu, lanjut Susi, Indonesia bisa berdiri di negeri sendiri. Masih menurut Susi, arti Sumpah Pemuda adalah tidak membiarkan natural resources yang begitu besar, utamanya kekayaan laut, diambil oleh orang lain.

Dari pantauan Kompas.com, selain Susi, hadir pula Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, serta menteri-menteri di bidang ekonomi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com