Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direksi BUMN Dilarang Naik Pesawat Kelas Bisnis, Garuda Khawatir

Kompas.com - 06/11/2014, 13:49 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Garuda Indonesia menyayangkan kebijakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang melarang direksi BUMN untuk naik pesawat di kelas bisnis.

Executive Vice President Marketing dan Sales Garuda Indonesia Erik Meijer menuturkan, kebijakan itu pasti akan berdampak pada penurunan penumpang kelas bisnis Garuda. "Itu pasti akan mengurangi di kelas bisnis kita," ujar Executive Vice President Marketing dan Sales Garuda Indonesia Erik Meijer di Jakarta, Kamis (6/11/2014).

Erik menjelaskan, selama ini, penumpang kelas bisnis Garuda memang didominasi kalangan dari swasta. Akan tetapi, kalangan BUMN juga terbilang banyak yang menggunakan kelas bisnis. Oleh karena itu, Garuda Indonesia tidak berharap kebijakan itu ada.

"Selama ini memang kelas bisnis memang dari BUMN atau swasta. Tapi, kita Garuda sih pasti tidak berharap," kata Erik.

Sebelumnya, Menteri BUMN Rini M Soemarno menginstruksikan semua direksi dan pejabat perusahaan milik negara menggunakan penerbangan kelas ekonomi saat melakukan perjalanan dinas.

"Harus menggunakan kelas ekonomi. Surat instruksi segera saya kirimkan kepada semua pejabat BUMN, tidak terkecuali," kata Rini di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (5/11/2014) malam.

Hal itu, sebut Rini, merupakan upaya efisiensi anggaran perusahaan dari pos perjalanan luar kota. "Harus diterapkan agar tidak terjadi pemborosan. Yang dari pusat ke daerah juga sebaliknya gunakan kelas ekonomi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com