Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Bersubsidi Naik, Inflasi Paling Lama Terjadi Tiga Bulan

Kompas.com - 14/11/2014, 22:17 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dengan tegas menyatakan bahwa inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hanya akan terjadi paling lama tiga bulan.

Hal ini merupakan hasil pembelajaran dari pengalaman sebelumnya. "Kalau dampak pada inflasinya biasanya itu paling lama tiga bulan," ujar Perry Jumat (14/11/2014).

Dia menjelaskan, proses yang biasanya ditempuh pasca kenaikan harga BBM. Menurut Perry, bulan pertama menghadapi dampak langsung dari kenaikan harga. Bulan-bulan selanjutnya efek akan semakin pudar.

"Bulan pertama biasanya dampak langsung karena kenaikan langsung harganya. Bulan kedua biasanya dampak kaitannya dengan kenaikan tarif angkutan umum. Dan tentu saja dampak yang lain terkait dampak kenaikan harga barang dan jasa," imbuh Perry.

Hanya saja, berdasarkan pengalaman yang lalu, Bank Indonesia perlu bekerjasama dengan pemerintah. Respon menghadapi inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM bersubsidi harus dilakukan dengan penuh koordinasi.

"Tapi pengalaman taun lalu, karena ada kordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia itu dampak terhadap inflasinya jauh lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya, seperti tahun 2008, 2005. Dan dampaknya kalau diukur month to month pada bulan keempat sudah kembali normal," ujarnya.

Mengenai rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada pertengahan bulan ini, Perry menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut di tangan pemerintah. Dia juga enggan membeberkan kemungkinan besaran inflasi. Pasalnya, besaran inflasi akan bergantung pada besaran kebijakan subsidi yang ditempuh pemerintah.

"Jadi ya dampaknya thadap inflasi itu ya akan tergantung dari seberapa besar kenaikan harga BBM, kan kita udah sampaikan kemarin kenaikan Rp 1.000 tmbahan inflasinya kurang lebih sekitar 1,1 sampe 1.5 Itu. Itu ya kalau naiknya Rp 3.000 tinggal kita kalikan saja. Kan kita belum tahu naikknya berapa," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com