Ia pun sempat bercerita pengalamannya "blusukan" mencari jalan keluar atas berbagai masalah tersebut. Wimbo mengaku memiliki ritual khusus saat blusukan dari kapal Pelni ke kapal Pelni di seluruh nusantara.
"Ritual saya itu dari kapal ke kapal, saya masuk terlebih dahulu melalui ruang mesin, lalu tinjau kamarnya, kamar mandinya, baru ke ruang kendali," kata Wimbo dalam acara BUMN Marketer yang digelar di KM Kelud, Jakarta, Jumat (21/11/2014).
Lebih lanjut Wimbo menuturkan, kebiasaannya blusukan meninjau toilet-toilet di kapal merupakan bentuk keseriusannya meningkatkan pelayanan terhadap penumpang kapal sejak dari ruang yang privat. Bahkan menurut dia, dari total dana Rp 8 miliar renovasi KM Kelud, Rp 5,5 miliar digunakan hanya untuk perbaikan toilet.
Selain toilet, Wimbo juga mengatakan senang meninjau peralatan teknologi kapal apakah berfungsi atau tidak. Dia pun mengaku sempat kaget setelah mengetahui bahwa kapal tidak dilengkapi GPS atau radar yang bisa diketahui titik kordinatnya saat berada di tengah laut.
"Sekoci tidak terawat, kompas rusak, banyak grafiti di kapal. Dulu posisi kapal di mana tidak ada yang tahu. Sekarang sudah saya perbaiki," kata mantan Direktur PT KAI itu.
Tidak hanya dari kapal ke kapal, Wimbo juga mengaku "blusukan" dari rute ke rute. Menurut dia, hal itu dilakukan karena Pelni memiliki potensi dalam sektor wisata bahari. Setelah blusukan itu, dia pun mendapatkan beberapa rute potensial di antaranya rute ke Wakatobi Sulawesi Tenggara dan Raja Ampat Papua Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.