Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Rupiah Loyo

Kompas.com - 15/12/2014, 20:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami pelemahan yang signifikan. Mata uang Garuda di pasar spot, Senin (15/12/2014), ditutup melorot melemah 1,98 persen di level 12.714 per dollar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih melihat ada penyebab loyonya rupiah.

"Tekanan harga minyak dunia yang di bawah 60 dollar AS per barrel memunculkan ekspektasi terjadinya resesi," ucap Lana kepada Kompas.com, Senin (15/12/2014).

Pada masa mendatang, diperkirakan bakal terjadi pemangkasan permintaan minyak. Resesi mungkin akan berlanjut di semua negara.

Lana juga melihat adanya ekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya. Akibatnya, orang-orang lebih memilih memegang dollar AS sebagai safe haven.

"Tapi perlu juga diketahui, dibanding mata uang lain, pelemahan rupiah tidak sebesar mata uang lain secara year to date (ytd). Ringgit Malaysia turun 7 persen ytd, won 5 persen ytd, yen 16 persen ytd, rupiah hanya 3 persen ytd," jelas Lana.

Pelemahan rupiah terlihat begitu besar karena level nominalnya juga besar dibanding dollar AS. Namun, Lana melihat bahwa pelemahan rupiah tak seburuk mata uang lain. Hingga tutup tahun ini Lana memperkirakan nilai tukar masih akan di kisaran 12.300 per dollar AS, jauh dari perkiraan awalnya yang sebesar 11.800 per dollar AS.

Sebelumnya, Jonathan Cavenagh, Currency Strategist Westpac Banking Corp, menyebut rupiah semakin tak bertenaga seiring spekulasi perusahaan di Indonesia ramai-ramai membeli dollar AS sebelum akhir tahun.

Selain itu, penarikan dana besar-besaran dipicu spekulasi adanya prospek kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat juga melemahkan nilai tukar mata uang Garuda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com