Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Libur Natal, IHSG Masih Dibayangi Pelemahan

Kompas.com - 23/12/2014, 08:20 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan masih bergerak variatif dengan potensi pelemahan, Selasa (23/12/2014). Minimnya transaksi menjelang hari libur Natal dan pelemahan bursa regional menjadi sentimen negatif pergerakan indeks.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan kenaikannya dalam empat hari berturut-turut menjadi katalis positif. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat sebesar 0,87 persen, sedangkan indeks S&P500 naik sebesar 0,38 persen. Kenaikan ini menjadikan Indeks S&P500 mencetak rekor tertinggi barunya.

Dari pasar saham Asia, pergerakan indeks utama regional pagi ini dibuka melemah. Indeks KOSPI Composite (Korea Selatan) mengalami koreksi 0,18 persen. Sementara itu, harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif.

Harga minyak mentah WTI naik, sementara harga emas Comex turun. Dari dalam negeri, pemerintah akan mengarahkan pengelolaan keuangan negara dengan dasar defisit anggaran yang lebih sehat.

Target defisit anggaran pemerintahan Joko Widodo diperkirakan akan lebih kecil dibandingkan masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, pemerintahan Joko Widodo juga berencana memperbaiki defisit transaksi berjalan.

Sementara Analis Teknikal Mandiri Sekuritas menilai IHSG masih akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah, di kisaran support 5.093 dan resistance 5.178. Beberapa rekomendasi saham berdasarkan analisis teknikal yang dapat dikoleksi adalah BBRI, GGRM, KAEF dan SMGR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com