Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, realisasi belanja negara tersebut terdiri dari realisasi belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah. “Realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp 1.190,8 triliun, atau 93 persen dari pagu belanja pemerintah pusat dalam APBN-P 2014 yang sebesar Rp 1.280,4 triliun,” ucap Bambang, di Jakarta, Senin (5/1/2014).
Penyerapan realisasi belanja pemerintah pusat tersebut antara lain dipengaruhi oleh upaya peningkatan efisiensi belanja Kementerian negara/Lembaga (K/L), termasuk kebijakan penghematan anggaran perjalanan dinas dan paket rapat di akhir tahun 2014, serta pengendalian belanjan non-K/L.
Bambang menambahkan, kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada November 2014 juta dapat mengendalikan realisasi subsidi BBM, sehingga tidak melebihi pagu subsidi yang ditetapkan dalam APBN-P 2014.
“Realisasi subsidi BBM mencapai Rp 240 triliun atau 97,4 persen dari pagunya sebesar Rp 246,5 triliun dalam APBN-P 2014,” jelas Bambang.
Adapun realisasi anggaran transfer ke daerah sepanjang 2014 mencapai Rp 573,8 triliun, atau 96,2 persen dari pagunya dalam APBN-P 2014 yang sebesar Rp 596,5 triliun. Hal ini dipengaruhi oleh faktor rendahnya realisasi dana bagi hasil (DBH) sebagai konsekuensi turunnya penerimaan negara yang dibagi-hasilkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.