Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Gunungkidul Tambah Kuota Gas 3 Kg

Kompas.com - 08/01/2015, 17:46 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berencana menambah kuota gas 3 kg guna sebesar 27 persen guna mengantisipasi perpindahan konsumen elpiji gas 12 kg.

"Pasti akan ada dampak dari kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram. Masyarakat tentu akan migrasi ke 3 Kg, kenaikanya cukup tinggi," ujar Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Energi Sumber Daya Mineral (Disperindagkop ESDM) Gunungkidul Hidayat, Kamis (08/01/2015).

Hidayat menuturkan, pihaknya belum mengetahui pasti berapa besaran migrasi konsumen dari 12 kg ke 3 kg. Untuk itu, pihaknya mendorong pengusaha lokal untuk mendirikan pangkalan. Sampai saat ini sudah ada empat pengusaha yang mengajukan izin mendirikan pangkalan yakni di Semanu dan Gedangsari.

"Kita dorong pendirian pangkalan untuk mengantisipasi perbedaan harga dan persebaran gas 3 kg yang mencolok antara kota dan perbatasan," ucapnya.

Sementara untuk penambahan, berdasarkan survei dari Pertamina, Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2015 ini memerlukan tambahan pasokan gas sebesar 27 persen. Jumlah itu telah sesuai dengan yang diajukan, termasuk untuk mengantisipasi migrasi besar-besaran.

"Yang berhak memutuskan kementerian. Jumlah 27 persen itu juga sesuai dengan yang kita ajukan," tandasnya.

Dengan tambahan sebesar 27 persen, pada tahun 2015, artinya Gunungkidul akan mendapatkan jatah sebesar 3, 6 juta tabung, sedangkan tahun 2014 lalu Kabupaten Gunungkidul mendapatkan jatah sebanyak 2.822.060 tabung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com