Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Turun, Harga Minyak Dunia Sempat di Bawah 45 Dollar AS

Kompas.com - 14/01/2015, 08:29 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak turun mendekati tingkat terendah enam tahun pada Selasa (13/1/2015) waktu setempat (Rabu pagi WIB), setelah para pejabat OPEC menegaskan bahwa kartel tersebut tidak akan memangkas produksi mereka meskipun pasokan berlimpah dan harga jatuh.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, turun 18 sen menetap pada 45,89 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange, penutupan terendah sejak 11 Maret 2009 ketika berakhir pada 42,33 dollar AS. Kontrak telah diperdagangkan di bawah 45 dollar AS pada awal sesi.

Di London, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari, patokan internasional kontrak berjangka, berakhir pada 46,59 dollar AS per barel, turun 84 sen dari Senin, ketika Brent ditutup di bawah 50 dollar AS untuk pertama kalinya sejak April 2009.

WTI dan Brent merosot lebih dari dua dollar AS per barel pada Senin, setelah bank investasi Goldman Sachs menurunkan proyeksi harga minyak mentah.

"Anggota OPEC yang belakangan menekan pasar adalah UAE, mengatakan bahwa anggota OPEC dapat bertahan dari penurunan minyak mentah, dan bahwa pengebor shale (minyak serpih) AS akan menjadi yang pertama untuk mengurangi produksinya," kata Matt Smith dari Schneider Eleanctric.

"Hal ini bagaikan memberikan bensin ke api setelah kemarin dilanda aksi jual. Sementara dollar AS yang lebih kuat serta potensi penumpukan stok minyak mentah dari laporan persediaan mingguan AS besok juga mendorong aksi jual lagi," tambah dia.

Uni Emirat Arab mengatakan pada Selasa bahwa kartel tidak bisa menghentikan jatuhnya harga minyak dunia -- dan menyerukan pemotongan produksi minyak serpih yang sedang "booming" di Amerika Serikat.

Para analis mengatakan bahwa anggota kartel kaya -- seperti UAE dan Arab Saudi -- telah siap menerima jatuhnya harga minyak dengan harapan bahwa itu akan memaksa biaya produksi minyak serpih lebih tinggi dari harga pasar.

"Kami tidak bisa terus melindungi harga tertentu," kata Menteri Energi UAE Suhail al-Mazrouei.

"Kami telah melihat kelebihan pasokan, datang terutama dari minyak serpih, dan itu perlu dikoreksi," kata dia kepada peserta Gulf Intelligence UAE Energy Forum di Abu Dhabi.

Menteri Perminyakan Kuwait Ali al-Omair mengatakan: "Kami perkirakan situasi ini akan berlanjut sampai surplus di pasar dapat diserap dan ekonomi dunia membaik."

Harga minyak dunia telah merosot hampir 60 persen sejak Juni karena pasar menghadapi pasokan berlimpah, ketakutan permintaan dan dolar kuat dalam ekonomi global yang tersendat.

Kemerosotan harga minyak kian cepat pada November ketika Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang menyediakan sekitar 30 persen dari pasokan global, mempertahankan pagu produksi 30 juta barel per hari.

Harga minyak juga turun di tengah spekulasi bahwa stok minyak AS pekan lalu akan meningkat.

Badan Informasi Energi AS (EIA) dijadwalkan akan merilis laporan yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS dalam pekan yang berakhir 9 Januari kemungkinan naik menjadi 384,1 juta barel, menurut survei Bloomberg.

EIA memperkirakan bahwa harga minyak Brent akan mencapai rata-rata 58 dolar AS pada 2015 dan 75 dolar pada 2016, dengan rata-rata harga tahunan minyak mentah AS diperkirakan tiga sampai empat dolar di bawah Brent.

Produksi minyak mentah AS diperkirakan mencapai rata-rata 9,3 juta barel per hari pada 2015, menurut laporan prospek energi EIA yang diterbitkan Selasa. Total produksi minyak mentah AS rata-rata diperkirakan 9,2 juta barel per hari pada Desember lalu.

baca juga:
Pangeran Arab: Harga Minyak Dunia Tidak Akan Kembali ke Level 100 Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com