Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah: Penurunan Harga BBM Vs Penguatan Dollar AS

Kompas.com - 19/01/2015, 09:04 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah dibayangi tekanan pelemahan di awal pekan ini, Senin (19/1/2015). Penguatan dollar AS di pasar global menjadi faktor penekan bagi mata uang Garuda.

Kejutan dari Bank Nasional Swiss yang melepas peg mata uangnya terhadap euro yang baru berumur 3 tahun hanya memberikan pengaruh sesaat terhadap pasar global. Investor sudah kembali fokus terhadap pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada 22 Januari mendatang serta hasil pemilu Yunani di 25 Januari.

Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, harapan ECB untuk menggelontorkan lebih banyak lagi likuiditas serta harapan keluarnya Yunani dari Zona Euro membuat euro kembali mempertegas tren pelemahannya sementara indeks dollar AS berlanjut penguatannya hingga Sabtu (17/1/2015) dini hari.

Harga minyak pun naik cukup tajam sebesar 5,24 persen dipicu oleh laporan EIA yang mengabarkan bahwa penurunan harga minyak telah menyebabkan pemangkasan produksi minyak cukup drastis di AS.

Dari dalam negeri Presiden Jokowi akhirnya mengumumkan pemangkasan kembali harga BBM sebesar 13 persen yang berlaku mulai Senin ini. Akan tetapi di hari pengumuman, sentimen positif belum juga meliputi rupiah.

Ekspektasi inflasi yang turun drastis sejauh ini hanya mampu mengangkat performa di pasar SUN yang imbal hasil tenor 10 tahunnya mampu turun hingga 7,78 persen pada Jum’at (16/1/2015) sore.

"Pengaruh penguatan indeks dollar AS di pasar global sepertinya masih terlalu kuat untuk menutupi faktor positif dari dalam negeri. Hari ini tekanan pelemahan rupiah diperkirakan bertahan," demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.

Sementara di pasar spot pagi ini, rupiah dibuka mengguat ke posisi 12.579, dibanding penutupan pekan lalu pada 12.590. Namun hingga pukul 08.45 WIB, data Bloomberg menunjukkan, mata uang Garuda ini melemah  ke level Rp 12.617 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com