Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi VI: BUMN "Sakit" Sebaiknya Ditutup Saja

Kompas.com - 01/02/2015, 04:49 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi VI DPR memanggil seluruh perusahaan BUMN yang turut mengajukan permohonan suntikan modal pada APBN-P 2015. Dari sejumlah perusahaan BUMN yang mengajukan proposal penambahan modal, beberapa diantaranya dalam kondisi 'sakit'.

"Ya ini kita teliti, kita panggilin satu per satu, terutama yang mengajukan penambahan modal negara (PNM) itu yang kita panggil, profilnya seperti apa, asetnya, laba ruginya, equity ratio-nya dia," kata anggota Komisi VI Tifatul Sembiring disela-sela rapat kerja ketiga Fraksi PKS di Hotel Bidakara, Sabtu (31/1/2015).

Tifatul mengatakan, hingga kini sudah ada sekitar 20 perusahaan yang telah dipanggil Komisi VI. Walaupun enggan menyebutkan perusahaan yang telah datang, namun Tifatul mengatakan jika beberapa ada yang memiliki track record negatif. Hal tersebut dilihat dari keuntungan perusahaan yang terus menurun selama lima tahun terakhir.

Mantan Menteri Komunikasi dan Informasi itu mengatakan, beberapa waktu lalu pemerintah telah mengajukan permohonan suntikan modal sebesar Rp 74,9 triliun untuk BUMN pada APBN Perubahan 2015. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 48,01 triliun diantaranya diperuntukan bagi 35 perusahaan BUMN dalam bentuk PMN.

Tifatul menambahkan, pemerintah dalam hal ini Menteri BUMN Rini Soemarno berpikir kurang logis, apabila suntikan modal itu dinilai dapat membantu menyelamatkan BUMN yang sakit. Menurut dia, suntikan dana itu justru hanya akan habis untuk biaya operasional perusahaan, daripada untuk mendapatkan keuntungan.

"Kalau sudah mau tewas-tewas ngapain kita (bantu). Tidak ada harapan untuk masa depan. Jadi kalau menurut saya yang begitu ditutup saja," ujarnya.

Meski begitu, ia mengatakan, jika memang ada BUMN yang akan ditutup, maka nasib karyawan yang bekerja di dalamnya tetap harus diperhatikan. Paling tidak, kata dia, mereka dapat dipindahkan ke perusahaan BUMN lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com