Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, IHSG Berpotensi "Rebound"

Kompas.com - 03/02/2015, 08:39 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan bergerak variatif menguat pada perdagangan Selasa (3/2/2015). Sentimen positif dari bursa global dapat mendorong aksi beli di pasar saham Bursa Efek Indonesia.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) Senin wakut setempat ditutup menguat. Indeks Dow Jones Industrial Average naik sebesar 1,14 persen, sedangkan indeks S&P500 terapresiasi sebesar 1,30 persen.

Dari pasar Asia, pergerakan indeks utama regional pagi ini variatif. Indeks Nikkei 225 (Jepang) naik sebesar 0,21 persen sedangkan indeks KOSPI Composite (Korea Selatan) melemah 0,22 persen.

Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga bergerak variatif. Harga minyak mentah WTI naik 1,61 persen ke level 50,37 dollar AS per barrel, sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,20 persen ke posisi 1.274,40 dollar AS per troy ounce.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada bulan Januari terjadi deflasi sebesar 0,24 persen. Deflasi ini sedikit di atas perkiraan Bank Indonesia (BI), yang sebelumnya memprediksi akan terjadi deflasi sebesar 0,12 persen. Deflasi utamanya terjadi karena adanye penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi dua kali yaitu pada 1 Januari dan 19 Januari.

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas sendiri mengungkapkan IHSG berpotensi menguat. "Pada perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak di kisaran support 5.2506 dan resistance 5.325," tulisnya.

Beberapa rekomendasi saham berdasarkan analisis teknikal yang dapat dikoleksi adalah WIKA, TAXI, PTPP, WTON dan WSKT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com