Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemda Mimika Desak Pemerintah Lebih Tegas soal Smelter Freeport

Kompas.com - 06/02/2015, 14:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika meminta pemerintah pusat untuk segera memutuskan bahwa PT Freeport Indonesia harus membangun fasilitas pemurnian bijih mineral (smelter) di Papua.

Bupati Mimika, Eltinus Omaleng mengatakan, saat ini masyarakat Papua sangat berharap perusahaan tambang berbasis Amerika Serikat tersebut segera memilih membangun smelter di Papua. Dia pun bilang, jika tidak membangun smelter di papua, sebaiknya Freeport angkat kaki dari tanah cendrawasih itu.

“Masyarakat Papua marah, kalau (smelter) tidak dibangun, ya (Freeport) keluar. Jadi keadaan masyarakat Papua itu kalau Freeport Indonesia tidak bangun smelter di Timika, maka lebih baik Freeport Indonesia yang angkat kaki dari daerah itu,” kata Eltinus ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/2/2015).

Eltinus membenarkan bahwa Freeport Indonesia memang berkontribusi menyerap tenaga kerja dari Papua. Data 2013 lalu, Freeport Indonesia telah menyediakan pekerjaan bagi 31.694 karyawan.

Dari jumlah itu, karyawan langsungnya sebanyak 12.333 orang. Adapun karyawan langsung non Papua sebanyak 7.859 orang, dan karyawan langsung Papua sebanyak 4.296 orang, serta asing sebanyak 178 orang.

Namun begitu, menurut Eltinus, kalaupun tidak ada Freeport Indonesia di sana, masih ada perusahaan lain yang mau menggarap pertambangan di Papua. Dia pun tidak mengkhawatirkan, akan banyak perumahan tenaga kerja, jika Freeport Indonesia angkat kaki.

“Kalau tidak ada Freeport Indonesia ya perusahaan lain kan masuk. Kan investor lain juga ada siap. Yang punya duit bukan FI saja. Banyak investor juga yang mau masuk,” tegas Eltinus.

Tetap Miskin

Gubernur Papua, Lukas Enembe mengatakan kendati ada Freeport Indonesia di sana, namun kemiskinan di Papua masih tinggi. “Masyarakat Papua sangat miskin dibanding kabupaten lain, padahal diwilyah ini ada Freeport ada wilayah pertambangan,” kata Lukas.

Dia menuturkan, berdasarkan data BPS terakhir, jumlah penduduk miskin di Papua tercatat sebanyak 31 persen. Dalam dua tahun, Lukas ditargetkan dapat menurunkan angka kemiskinan menjadi di level 27 persen.

“Terus terang ketertinggalan terjadi luar biasa di Papua. Kemiskinan si Papua 31 persen. Dua tahun saya harus turunkan menjadi 27 persen. Itu sedang kita lakukan. Dengan seperti ini, diharapkan kehadiran Freeport Indonesia bermanfaat bagi masyarakata Papua, dan Indonesia,” ucap Lukas.

Namun, meski menyadari tingkat kemiskinan di daerahnya masih tinggi, Lukas menuturkan urusan smelter, Pemerintah Daerah tetap menunggu keputusan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Whats New
CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com