Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Ingin Dana Tabungan Haji Diputar di Sektor Produktif

Kompas.com - 16/02/2015, 15:38 WIB
Indra Akuntono

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com
 — Presiden Joko Widodo ingin menggunakan dana tabungan haji untuk dimanfaatkan pada sektor produktif. Hal tersebut menjadi pembahasan saat Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (16/2/2015).

"Siang hari ini, saya ingin mengidentifikasi urusan-urusan kita maupun lembaga-lembaga kita yang mempunyai dana yang besar. Karena, apa pun orientasi kita adalah kepada rakyat, pada masyarakat," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas tersebut.

Jokowi mengungkapkan, ada negara tetangga yang memiliki tabungan haji lebih besar dari Indonesia dan tidak menyimpannya dalam deposito. Jokowi tak menyebut negara tetangga yang dimaksudnya.

Ia menyebutkan, menteri dan perdana menteri negara tersebut mengatakan bahwa 90 persen dana tabungan haji diinvestasikan pada sektor yang lebih menguntungkan dari sekadar didepositokan.

Menurut Jokowi, dana tabungan haji di negara tetangga itu dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, termasuk pembangunan pelabuhan, bandar udara, dan perkebunan sawit.

"Oleh sebab itu, kita sendiri punya Taspen (Tabungan dan Asuransi Pensiun), BPJS, dana haji, dan ada dana bergulir. Saya kira ini sebuah potensi yang besar," ujar Jokowi.

Ia menegaskan, investasi pada pembangunan jalan tol, properti, dan pembangunan pelabuhan hampir tidak pernah ditemui kerugian. Hanya saja, Jokowi merasa perlu untuk tetap melakukan kajian sebelum memanfaatkan dana haji untuk sektor yang lebih produktif.

"Kalau mau aman ya taruh di situ (deposito). Tapi kalau hanya taruh di deposito tidak usah manajer. Ini yang mau kita bicarakan, sehingga semua dana yang ada betul-betul produktif. Tapi ini membutuhkan sebuah kajian, penghitungan yang matang," pungkas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com