Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Memanas, Gula Thailand Alternatif Pengganti Gula Brasil

Kompas.com - 26/02/2015, 10:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan diplomatik Indonesia dan Brasil yang memanas mulai berpengaruh pada hitungan dagang ke dua negara. Pelaku Industri Indonesia bersiap mencari produk alternatif pengganti impor dari negeri samba ini.

Salah satunya, Indonesia, rutin impor gula mentah atau raw sugar dari Brasil. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2011-2013, Indonesia impor gula mentah senilai 500 juta dollar AS per tahun.

Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Yamin Rahman menegaskan, Indonesia tidak tergantung impor gula dari Brasil. Sebab, ada pilihan impor gula mentah dari Thailand dan Australia.

Namun, karena hubungan Indonesia dan Australia juga sedang panas lantaran eksekusi bandar narkotika, maka pasokan gula mentah diharapkan dari Thailand. Di sisi lain, impor dari Brasil saat ini juga tidak mulus lantaran di sana belum musim panen tebu.

Selain itu, impor dari Brasil juga sudah dibatasi oleh pemerintah. "Hingga kini belum ada pembelian gula dari Brasil," kata Yamin kepada Kontan, Rabu (25/2/2015).

Walaupun belum ada pesanan, tapi proses pengiriman gula dari Brasil masih berlanjut. Sebab, pesanan gula mentah Desember 2014 lalu baru dikirim Januari-Maret 2015.

Sebagai gambaran, Indonesia impor 3,2 juta ton gula mentah tahun lalu, sebanyak 427.493 ton berasal dari Brasil. Yamin belum bisa memperkirakan jumlah impor gula dari Brasil pada tahun ini. Sebab dari 3,2 juta ton kebutuhan gula mentah industri gula rafinasi tahun ini, pemerintah baru memberi izin impor sebanyak 600.000 ton.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari juga menegaskan, ketegangan hubungan diplomatik dengan Brasil tidak mempengaruhi kegiatan perdagangan. "Proses perdagangan berjalan biasa," katanya.

Selain gula, Indonesia impor pakan ternak, gandum, kapas, senjata, pesawat dan tembakau dari Brasil. Adapun ekspor Indonesia ke Brasil adalah; minyak sawit, karet, kertas, fiber, kaca, elektronik dan produk otomotif. Tahun lalu, Indonesia ekspor ke Brasil 1,49 miliar dollar AS dan impor senilai 2,55 miliar dollar AS.

Kesulitan bahan baku
Terlepas dari asal impor gula mentah, saat ini pelaku industri gula rafinasi mengeluhkan pasokan bahan baku gula mentah. Penjatahan impor 600.000 ton sampai Juni 2015 dianggap tak mencukupi kebutuhan industri.

Hans Fanlita Hutama, Direktur Utama PT Berkah Manis Makmur, salah satu industri gula rafinasi bilang, produksi hanya 40 persen dari 600.000 ton kapasitas produksi. "Kami punya komitmen memasok gula rafinasi untuk industri, tetapi bahan baku tak ada," keluh Hans. (Benediktus Krisna Yogatama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com