Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Menteri Susi Tak Bisa Diancam"

Kompas.com - 28/02/2015, 07:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Himpunan Nelayan Purse Seine Nusantara (HNPN) James Then mengakui Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merupakan orang yang sangat kuat pendiriannya.

Bahkan, ancaman pun tak bisa mengubah kebijakan yang sudah dibuat Menteri nyentrik itu. "Ibu Menteri ini tidak bisa diancam," ujar James saat konferensi pers di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Jumat (27/2/2015).

James mengaku pernah dimarahi Susi karena tak bisa menunjukkan data lengkap untuk menyanggah kebijakan pelarangan bongkar muat di tengah laut atau transhipment. Bahkan, James mengaku kalah berargumentasi dengan Susi karena tak bisa menunjukkan data yang lengkap itu.

Meski begitu, Dwi membeberkan "rahasia" agar menang berdebat dengan Susi sekaligus membuat menteri asal Pangandaran itu mau melunak terkait kebijakannya. "Tetapi, harus pendekatan. Harus ada data, kalau diancam tidak akan diterima Bu Menteri. Kita sediakan data yang lebih lengkap lagi," kata dia.

Tak lupa, Dwi pun memuji Susi karena telah meyakinkannya bahwa kebijakan transhipment itu memiliki dampak yang baik bagi sektor kelautan dan perikanan nasional.

"Saya yakin 5 sampai 10 tahun ke depan akan terasa ikan kita meningkat lebih jauh. Ibu Menteri punya dua, yaitu stok ikan tetap banyak dan ramah lingkungan," puji Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com