“Target pertumbuhan sebesar itu 20 persen itu merupakan target yang wajar, mengingat bisnis trade finance Bank BRI yang terus tumbuh,” ucap Budi Satria, Corporate Secretary Bank BRI dalam keterangan resminya, Kamis (5/3/2015).
Budi menjelaskan, hingga akhir tahun 2014, transaksi ekspor yang melalui Bank BRI tercatat sebesar 6,03 miliar dollar AS dan sebesar 14,03 miliar dollar AS untuk impor. Transaksi tersebut didominasi oleh segmen korporasi meliputi sektor agribisnis, migas dan produk kimia, dengan mayoritas negara tujuan seperti Tiongkok, Afrika Selatan, Jerman, Belgia, Singapura, dan Jepang.
“Khusus untuk eksportir dari segmen UMKM, Bank BRI juga memberikan layanan edukasi guna meningkatkan daya saing UMKM dalam menembus pasar global,” tuturnya.
Dalam rangka memberikan layanan trade finance terbaik bagi nasabah, BRI telah menyediakan dukungan jaringan kerjasama bisnis yang optimal, baik dengan bank koresponden maupun optimalisasi peran Unit Kerja Luar Negeri (UKLN) BRI dalam mendukung transaksi trade finance nasabah BRI.
“Bank BRI telah memiliki jaringan kerja sama dengan 1.300 bank koresponden di seluruh dunia. Luasnya jaringan kerjasama ini melengkapi berbagai fitur produk dan layanan terkait perdagangan internasional, seperti Shipping Guarantee, Letter of Credit, pembayaran Pajak Ekspor dengan BRI e-Tax dan Trade Financing,” tambahnya.