Hingga pukul 08.55 WIB, mata uang Garuda terus merangsek ke level Rp 12.965 per dollar AS.
Hari ini rupiah diproyeksikan bakal kembali memperoleh momentum penguatan seiring tertekannya indeks dollar AS.
Indeks dollar AS turun tajam akibat pernyataan the Fed yang ragu bahwa kenaikan suku bunga akan naik segera serta optimisme yang bangkit di Zona Euro akibat data yang baik yang diikuti oleh mulusnya negosiasi antara Yunani dengan Jerman.
Di sisi lain penguatan dollar AS juga memicu penguatan minyak serta komoditas lainnya. Imbal hasil US Treasury 10 tahun semakin turun meninggalkan level 2 persen. Tren penurunan dollar index akan kembali diuji oleh data inflasi AS malam ini yang diperkirakan tetap negatif.
Di perdagangan Asia hari ini, menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, dollar AS berpeluang melemah walaupun buruknya angka manufaktur China yang datang pagi ini bisa mengurangi sentimen positif yang mulai terbentuk.
Rupiah menguat tajam walaupun masih di atas Rp 13.000 per dollar AS. Rupiah hingga kemarin sore ditutup menguat bersama mata uang Asia lainnya. Bersamaan dengan itu, SUN juga menguat tajam bersama obligasi negara lain di pasar global.
IHSG yang sempat menguat semenjak Senin pagi akhirnya ditutup di dalam zona merah. Rupiah diperkirakan masih menikmati penguatan akibat sentimen pelemahan dollar di pasar global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.