“Kami baca dari FAO kita bisa memenuhi 25-35 persen kebutuhan pangan dunia kalau kita sama-sama turun ke lapangan,” kata Amran dalam acara panen raya di Desa Pakkasalo, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (4/4/2015).
Amran mengatakan, potensi delapan juta hektare (ha) sawah yang ada semestinya bisa mencukupi kebutuhan nasional bahkan kelebihannya bisa diekspor. Dia memperhitungkan jika produktivitas padi 10 ton per hektar, artinya ada produksi 80 juta ton untuk satu masa tanam.
“Dua kali tanam, 160 juta ton. Indonesia cuma butuh 60 juta ton, diekspor 100 juta ton, dikalikan harga Rp 4.000, itu Rp 400 triliun nilainya, dan bisa menghidupi Asia Tenggara,” sebut Amran.
Ia menuturkan, selama empat bulan menjabat sebagai Menteri Pertanian, ada kenaikan jumlah lahan tanam 640.000 hektar. “(Itu) hanya dengan motivasi. Negara ini direbut karena ada optimisme di sana,” ucap Amran.
Terkait produktivitas padi di Desa Pakkasalo, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, tercatat 8,8 ton per hektar. Menurut Amran, produktivitas ini cukup tinggi, namun dia yakin masih bisa ditingkatkan lagi. “Tolong kalau bisa Bone menjadi percontohan, saya ingin Bone terbaik seluruh Indonesia,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.