Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rencana Bisnis BRI pada 2015

Kompas.com - 06/04/2015, 14:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan pertumbuhan bisnis secara konservatif pada 2015. Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, target bisnis tersebut sejalan dengan himbauan regulator, seperti pertumbuhan kredit sebesar 16 persen dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 11 persen.

BRI tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target bisnis. Misalnya meningkatkan porsi dana murah seperti tabungan dan giro dari sumber pendanaan, agar biaya dana atau cost of fund bank lebih rendah.

“Kami juga akan meningkatkan pendapatan komisi atau fee based income untuk pendapatan keuntungan,” kata Asmawi, di Komisi XI - DPR RI, Senin (6/4/2015).

BRI juga merancang sejumlah Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2015 sebagai berikut:

Aset naik menjadi Rp 867,8 triliun per Desember 2015 dari sebelumnya Rp 778,01 triliun per Desember 2014. Jumlah kredit naik menjadi Rp 572,8 triliun per Desember 2015 dari Rp 490,40 triliun per Desember 2014.

Lalu DPK naik menjadi Rp 669,5 triliun per Desember 2015 dari Rp 600,40 triliun per Desember 2014. LDR naik menjadi 85,55 persen per Desember 2015 dari 81,68 persen per Desember 2014.

NPL ditargetkan turun menjadi 1,64 persen per Desember 2015 dari 1,69 persen per Desember 2014. CAR naik menjadi 18,8 persen per Desember 2015 dari 18,3 persen per setahun sebelumnya.

ROA ditargetkan turun menjadi 4,5 persen per Desember 2015 dari 4,7 persen per Desember 2014, dan rasio BOPO menjadi 65,8 persen per Desember 2015 dari 65,37 persen per Desember 2014. (Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com