Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasabah Bank Mandiri Kehilangan Rp 40 Juta akibat "Sinkronisasi Token"

Kompas.com - 09/04/2015, 05:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus "Sinkronisasi Token" yang menimpa nasabah bank lewat layanan internet banking kembali muncul. Hal tersebut kali ini terjadi pada seorang nasabah Bank Mandiri asal Semarang, Wahab Yulfikar.

Saat berbincang dengan Kompas.com, Yulfikar mengungkapkan pada hari Rabu (8/4/2015) bahwa dia mencoba mengecek saldo yang ada di rekening Bank Mandiri menggunakan fasilitas internet banking di www.bankmandiri.co.id.

Namun saat akan login, alamat situs berubah menjadi id.bankmandiri.co.id serta muncul menu "Sinkronisasi Token" yang meminta dia memasukkan angka-angka yang ada di token.

Setelah terbuka, Yulfikar terkaget-kaget saat mendapati uang di tabungannya telah berkurang sebesar Rp 40 juta. "Sebelumnya uang saya yang ada di Bank Mandiri Rp 80 juta, dan saya kaget ketika melihat uang saya tinggal Rp 40 juta," ujarnya, Rabu (8/4/2015) malam.

Begitu mengetahui uangnya raib, Yulfikar berinisiatif melaporkan kejadian itu ke kantor Bank Mandiri Cabang RS Karyadi, Semarang. Dari situ diketahui bahwa uangnya terdebit dua kali.

Pertama, uangnya terdebit sebanyak Rp 23.780.000 dan masuk ke rekening seseorang di CIMB Niaga dengan nomor 5230103884115 atas nama Suyatmini. Kedua, uangnya juga berpindah ke sebuah rekening BCA nomor 6470389344 atas nama Ninik Monarosama sebesar Rp 17.300.000.

"Saya kecewa karena Bank Mandiri tidak memberikan solusi apa-apa dan tidak mau bertanggung jawab atas hilangnya uang saya itu," lanjutnya.

Dia berniat melaporkan masalah itu ke polisi, dan juga akan berencana lapor ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menyatakan, pihaknya sedang meneliti masalah itu. Dia menyebutkan, penipuan melalui "Sinkronisasi Token" tersebut terindikasi bukan merupakan problem yang menjangkau sistem komputer di perbankan.

"Namun, itu dimulai dari virus yang ada di komputer atau PC milik nasabah sehingga mencuri data, termasuk kode token, dan seolah olah diminta oleh server bank," ujarnya.

Untuk itu, dia meminta agar nasabah waspada jika menemukan menu "Sinkronisasi Token" saat membuka layanan internet banking.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com