Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindung Nilai Juga untuk Yen?

Kompas.com - 10/04/2015, 20:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan agar fasilitas lindung nilai atau hedging tak hanya sebatas berlaku bagi pembayaran utang luar negeri dengan dollar AS saja. Bahkan, dia mengusulkan kepada Bank Indonesia untuk juga melakukan hal yang sama bagi valuta asing lainnya. "Saya bilang tadi ke Pak Agus (Gubernur Bank Indonesia) jangan cuma rupiah ke dollar saja, tapi juga dengan mata uang lain apakah itu dengan yen atau lainnya," ujar Rini di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (10/4/2015).

Dia menjelaskan, usulannya tersebut didasari bahwa BUMN banyak yang meminjam pinjaman luar negeri tak hanya menggunakan dollar AS namun meminjam dengan valuta asing lainnya. Salah satunya dengan mata uang Jepang, yen.

Menurut Rini, hedging merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh BUMN untuk bisa berkembang dan semakin maju. Dia mengatakan yakin apabila BUMN dapat hedging, negara akan semakin maju.

Sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menandatangai fasilitas lindung nilai atau hedging bersama PT Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia, dan PT Bank BNI. Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengucapkan terima kasih kepada ketiga bank BUMN yang bersedia memberikan fasilitas lindung nilai tersebut.

Pasalnya, PLN sangat membutuhkan fasilitas lindung nilai untuk memenuhi target pemerintah membangun pembangkit listrik 35.000 megawatt lantaran sebagian besar dananya harus didapatkan dari utang luar negeri. "Pemerintah sudah memberikan kepercayaan kepada PLN untuk mensukseskan pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt," ujar Sofyan saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan fasilitas lindung nilai di Kantor Bank Indonesia siang tadi.

Dia menuturkan, pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt membutuhkan biaya yang sangat besar sekitar Rp 1.200 triliun. Dana sebesar itu akan ditanggung oleh PLN dan swasta. Khusus PLN, perusahaan listrik negara itu akan membangun 10.000 Megawatt serta 2.400 jaringannya yang diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 600 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com