Pagi ini di pasar spot, seperti dikutip dari data Bloomberg, rupiah dibuka menguat ke posisi Rp 12.918 per dollar AS, dibanding penutupan pekan lalu pada 12.928.
Indeks dollar AS masih kuat walaupun belum mampu untuk lebih tinggi dari 100. Euro belum berhasil menguat di tengah euforia pembayaran utang oleh Yunani kepada IMF.
Menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, euro bisa tertekan lagi jika ekspektasi pelemahan euro meningkat menjelang ECB meeting yang akan disimpulkan pada tengah pekan ini. Pagi ini ditunggu angka neraca perdagangan Tiongkok yang surplusnya diperkirakan menipis.
Rupiah sendiri hanya melemah tipis hingga penutupan akhir pekan lalu. Mayoritas mata uang di Asia masih tertekan oleh kuatnya indeks dollar AS. Penguatan rupiah bersamaan dengan penguatan SUN tetapi dibarengi oleh pelemahan tipis IHSG. Selain isu global, investor akan fokus pada pengumuman BI rate Selasa (14/4/2015) esok.
BI diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya di 7,5 persen. Penting ditunggu pandangan BI terhadap perkembangan inflasi serta ekspektasi pertumbuhan ekonomi ke depan.
"Rupiah berpeluang menguat hari ini. Angka neraca perdagangan Tiongkok yang lebih buruk dari perkiraan bisa memicu penguatan dollar di pasar Asia pagi ini," demikian Riset Samuel pagi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.